Jumat, 15 Mei 2009

Bulan ini, Dewi Venus lagi mempengaruhi aku, gak tahu deh tiba2 q kok jadi sok puitis, padahal ogah bgt aku bikin tulisan kurang lucu ( heh…koq bisa?!  bisa dong!). YA udah deh, kadong nulis rangkuman puisi kebanyakan, khan sayang kalau gak di posting!!! Nih dia hasilnya………

( NB : Puisi – puisi ini ditulis pas aku masih kelas 6, aku temuin pas beres2 buku. Khan insyaAllah ntar lagi mo lulus SMP, jadi harus kemas2 sebelum hujan ( Nah lho?!). Kalau dibaca2 ulang ternyata karyaku lumayan oke ya buat anak umur 13 tahun…….’hati2 kebanyakan isi dan judul gak nyambung, jadi sebaiknya dinyambung – nyambungi ajah…..’)

Hening memuja-Nya
Di hening sepi harinya
Pohon – pohonpun tertunduk
Burung – burung bertengger di dahannya
Semuanya tunduk dan memujanya

Sampai Akhir Nanti

Saat awan mendung
Gelaplah langit ini
Bumipun ikut gelap gulita
Menemani hatiku yang hampa
Biar hujan membasahi tubuh
Sampai ke dalam hatiku
Agar aku bebas dari sesalku
Dalam naungan laut kasih
Bisa ku rasakan dalam senyummu
Jangan ada ketakutan
Biar kubebaskan dari amarahmu
Agar hatimu bisa damai selalu
Untuk selama-lamanya
Sampai akhir nanti




31 Mei 2007
Penderitaaan dan Hiburan

Setiap insan berjalan di panggung sandiwara. Tersenyum mungkin tak senang, sedih mungkin tak tersakiti. Diam, melihat ke depan kemungkinan orang lain suka melihatnya atau tidak. Walau berjalan bagaikan menggerogoti tubuh kita. Yang tak mengerti yang tak faham. Maka, saat aku tersesat dan tak faham ada yang menolong aku, menunjuki aku akan arti hidup di dunia fana sebagai maya. Cukup pasrah dan menikmati surga di dunia dengan biasa. Lalu…kulukai, kusakiti, kuhancurkan orang yang memberitahu itu. Di titik aku sadar dan aku harus minta maaf dari lubuk perasaan yang lebih dalam. Jika kau bisa membaca dan memahami diriku. Mungkin, hanya bisa sedikit, sekitar 40 % dan jika bisa 65% mungkin aku katakan ” Selamat, maukah kau jadi sahabatku?! ”

Nah, yang ini aku buat waktu kelas 3 SMP. Isinya sedikit lebih nyambung daripada dulu…..jadi ya….selamat menikmati

Ketika aku melihat senyummu
Ku lihat sudut matamu yg merekah
Seperti sedang mengeluarkan cahaya
Cahaya yang tak tampak namun terasa hangat

Kemilaumu seperti sinar yg menerangi permata cantik
Jika satu tetes air mata yang sakit dari matamu
Akan meredupkan sedikit demi sedikit cahanya

Tak tahu aku cara membendungnya
Tak tahu pula cara menghilangkannya
Tak peduli harus bagaimana
Ku coba keras….
Keras sekali…
Walau tubuhku telah lemah
Untuk membuatmu tersenyum
-www-


Tiap siang
Tiap malam
Tiap terbangun
Tiap fajar
Tiap terjaga
Tiap mati
Tiap kau hancurkan hatiku
Tiap kau tidak memahami kesalahanku
Tiap aku menatapmu
Tiap kau menghinaku
Tiap kau terluka
Tiap saat itulah
Aku……..
Memerhatikanmu dan menyayangimu


Kalau bintang – gemintang itu indah,
Maka kaulah bintang itu indah
Kalau air terjun itu sejuk,
Maka kaulah air itu
Kalau cahaya komet paling terang
dan indah di hatimu
Maka kaulah cahaya itu
Jika menurutmu badai itu indah
Maka…………
Aku mau jadi badai itu

( He. . . hasil karyaku pas masih kelas 6 SD )


Thanks and Bye2. . . .

1 komentar:

  1. lutcu jg ya...aku mkg pny bnyk puisi wkt sd, tp ga di postingin ...ga sempet...kutulis smua di diary* jaman dulu pny diary itu wajib hukumnya...slmt ya buat puisinya. kdg tulisan wkt kcl itu justru lbh natural dan original... :)

    BalasHapus